Panduan branding untuk audience perempuan
Pada dasarnya, branding dan pemasaran adalah upaya
menyampaikan pesan yang mewakili produk dan brand anda. Tetapi apakah pesan yang
diterima audience anda seperti yang Anda inginkan?
"Media masa” telah memiliki masalah dalam
penyampaiannya ke audience wanita dari awal munculnya konsep advertsising. Hal tersebut terjadi dalam sejarah media
advertising, prasangka tersebut mengarah karena eksekutif pria dibalik media media
tersebut tidak pernah meluangkan waktu untuk mendengarkan audiens wanita mereka
dan mencoba memahami apa yang sebenarnya diinginkan audience wanita.
Di abad ke-21, wanita di dunia memiliki harapan supaya media
media tersebut dapat membuat kampanye iklan yang lebih dapat merepresentasikan
kebutuhan dan keinginan wanita dari perspektif wanita., Di bawah ini adalah
enam panduan yang dapat dan harus dilakukan lebih banyak oleh brand dengan target
audience wanita.
1.
Jangan menempatkan brand anda dalam isu ketidak setaraan gender.
Pada akhirnya, audiens Anda tahu bahwa upaya pemasaran Anda
dimaksudkan untuk menghasilkan uang. Bahkan jika Anda menganggap diri Anda,
seorang feminis, mengumumkan identitas ini untuk brand Anda tidak akan dianggap
sebagai sikap yang tulus, melainkan taktik yang dibuat-buat untuk menarik
konsumen wanita.
2.
Ketahui isu sebenarnya yang dialami wanita,
berikan contoh solusi yang dapat diberikan brand anda dan jika mungkin
berikan pengalaman nyata yang memang benar-benar telah terjadi.
renungkan dengan
jujur dalam strategi pemasaran Anda Ingatlah bahwa merek Anda memang akan
memberikan solusi yang real untuk isu isu yang di alami para wanita. Ketahuilah
bahwa Anda tidak memiliki semua jawaban, jika mungkin gunakan data terupdate
atau lakukanlah survey sebelum membuat kampanye iklan.
3. Practice what you preach.
Tunjukan kalau brand
anda memang otentik bukan Cuma ikut ikutan trend untuk isu yang sedang
trending.Benar -benar mendemonstrasikan dan mempraktekkan nilai-nilai dari brand anda pada isu yang sedang trending. Misalnya anda
menggaungkan ke audience kalau produk anda adalah produk yang menggunakan 100% bahan-bahan alami tapi pada kenyataanya
tidak sepeti itu, atau masih menggunakan bahan kimia dalam proses pembuatannya.
4.
Mengedukasi diri terhadap setiap trend
Baca, dengarkan, dan berpikiran terbuka untuk setiap trend
atau isu yang terjadi, hal tersebut membuat brand anda akan tetap terlihat relevan
di mata audience anda.
Post a Comment